Sabtu, 17 Maret 2012

IBUNDA

Pahit getir kau telan sendirian, hanya untuk menciptakan bahagia dihatiku
Entah dimana adilnya itu tapi aku tak pernah sadar
Kau rengkuh aku saat ku lelah tak berdaya, namun justru kulupai mu saat aku sehat dan bertenaga
Mencari kesenanganku sendiri, padahal saat itu juga kau tukar kegembiraanmu untuk berjuta gelak tawa di bibirku
Bunda.... mengapa aku baru membuka mata saat kau menutup nya
Mengapa aku tersadar justru ketika kau telah tiada
Mengapa aku tak sempat membalas satu dari berjuta indahnya masa remajaku yang kau ciptakan untukku
Bunda..... Mengapa hanya kata mengapa yg kini mampu aku tuai bundaaaaaaa
Aku menyesaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaal....................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar