Topik Akuntansi Sektor Publik
akhir-akhir ini muncul sebagai sebuah topik yang semakin bertambah populer.
Sepuluh atau lima belas tahun lalu, tidak banyak orang yang familiar dengan
istilah Akuntansi Sektor Publik. Namun hari ini, topik tersebut menjadi salah
satu topik favorit dalam ilmu akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi (SNA),
sebagai sebuah acara bergengsi para akuntan, turut mendorong perkembangan
kajian Akuntansi Sektor Publik dengan membuka bidang
kajian Akuntansi Sektor Publik dalam setiap seleksi
paper. Berbagai perguruan tinggi di Indonesia juga beramai-ramai membuka kelaskonsentrasi Akuntansi
Sektor Publik pada Jurusan
Akuntansi baik pada program S1, S2 maupun S3.
Sebenarnya apa yang disebut dengan Akuntansi Sektor
Publik? Apa bedanya dengan akuntansi yang umum dipelajari di sekolah-sekolah
dan perguruan tinggi? Mengapa perlu muncul bidang kajian baru bernama Akuntansi
Sektor Publik? Keputusan-keputusan apa yang dapat diambil dari Akuntansi Sektor
Publik? Tulisan ini akan mengajak Anda mengenal lebih jauh mengenai Akuntansi
Sektor Publik (selanjutnya disingkat ASP).
ASP dan Definisi Akuntansi
Dari sekian banyak
definisi akuntansi yang dicetuskan oleh berbagai otoritas, baik otoritas
akademik (akademisi, peneliti, dosen, guru) maupun otoritas non-akademik
(praktisi, organisasi profesi, pengguna), definisi akuntansi dari AAA (American
Accounting Association) mungkin adalah definisi yang paling popler dan banyak
dijadikan referensi. Menurut AAA, akuntansi
adalah proses mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi
(sebuah organisasi), untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang
jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Definisi
ini dapat menjelaskan dengan gamblang, cabang-cabang ilmu akuntansi sebagai
mana penjelasan berikut.
Organisasi atau entitas yang melaporkan informasi
ekonomi, dapat digolongkan menjadi dua jenis: organisasi sektor publik dan
organisasi sektor privat. Dengan demikian, Akuntansi Sektor Publik adalah
akuntansi yang melaporkan informasi ekonomi dari sebuah organisasi sektor
publik. Penjelasan mengenai apa itu organisasi sektor publik dapat Anda baca
pada sub judul tulisan ini selanjutnya. Sementara itu, akuntansi yang
melaporkan informasi ekonomi dari suatu organisasi privat kerap disebut dengan
istilah akuntansi bisnis.
Pengguna informasi akuntansi terbagi menjadi dua,
yaitu internal dan eksternal. Akuntansi yang dipersiapkan bagi pengguna
eksternal adalah akuntansi keuangan. Topik akuntansi yang berfokus pada
pengguna eksternal disebut Akuntansi Keuangan, baik dasar (prinsip), menengah
maupun lanjutan. Topik ini membahas mengenai prinsip-prinsip akuntansi dengan
output akhir berupa Laporan Keuangan.
Sementara bagi pengguna internal, dikembangkanlah
topik atau cabang akuntansi manajemen. Akuntansi manajemen membantu manajemen
(pengguna internal) dalam mengambil keputusan. Akuntansi manajemen berfokus
pada penyediaan informasi yang relevan dan reliabel dalam proses pengambilan
keputusan oleh pihak internal organisasi, yaitu manajemen. Informasi yang
disajikan tidak perlu berupa Laporan Keuangan yang baku, bahkan dapat pula
tidak berwujud data finansial. Akuntansi manajemen menyediakan dasar bagi
manajemen untuk mengambil berbagai keputusan dalam kegiatan operasi organisasi,
seperti penentuan harga (costing), penilaian kinerja, penentuan target dalam
penganggaran, penentuan tipe pengendalian yang efisien, dll.
Dari penjelasan di atas, kita sudah dapat memahami
berbagai topik akuntansi seperti: Akuntansi Keuangan Bisnis, Akuntansi
Manajemen (Bisnis), Akuntansi Keuangan Sektor Publik, dan Akuntansi Manajemen
Sektor Publik.
Karakteristik Sektor Publik
sebagai Sebuah Kontinuum
Banyak peneliti yang menyederhanakan Organisasi Sektor
Publik dalam satu karakteristik saja, yaitu tidak bermotif mencari profit. Cara
pandang seperti ini akan berbenturan dengan kenyataan yang ada, seperti Rumah
Sakit, Terminal, dll. Entitas-entitas tersebut adalah organisasi sektor publik
dan mencari profit.
Perbedaan antara organisasi sektor publik dan sektor
privat, sejatinya bukanlah bersifat dikotomis. Organisasi yang tidak publik
pasti privat, atau sebaliknya. Tidak demikian. Sifat sektor publik pada sebuah
entitas bersifat kontinuum, yakni seperti garis antara dua titik ekstrim. Titik
ekstrim Sektor Privat adalah organisasi yang motivasinya hanyalah profit saja.
Di sisi lain, titik ekstrim Sektor Publik adalah organisasi yang tidak bermotif
mencari profit.
Namun di antara kedua titik tersebut, ada titik-titik
lain yang amat banyak hingga membentuk garis yang menghubungkan kedua titik
ekstrim. Garis ini melambangkan adanya organisasi yang tidak berada di titik
ekstrim. Rumah sakit, misalnya. Ia adalah organisasi sektor publik yang
memiliki motif profit. Silahkan dicek ke setiap Rumah Sakit di Indonesia,
apakah mereka pernah merencanakan untuk tidak profit (defisit)? Sebaliknya,
tanyakan ke yayasan-yayasan pendiri RS tersebut, apakah mereka yayasan sosial
atau bukan? Tentu mereka akan menjawab sebagai yayasan sosial.
Perusahaan yang telah menjalankan CSR atau Community
Development atau kegiatan lain yang bersangkutan dengan hajat publik, maka
perusahaan tersebut bisa jadi sudah bergeser sedikit dari titik ekstrim sektor
privat ke arah titik ekstrim sektor publik. Perusahaan yang demikian telah
merelakan sebagian profitnya untuk memberikan value kepada publik. Dengan
demikian, motif mencari profit semata pada perusahaan tersebut telah terganggu.
Tentunya hal ini jika CSR diberlakukan sebagai suka rela (seperti di Amerika)
bukan sebagai kewajiban perundang-undangan (seperti di Indonesia). Bahkan
sangat dimungkinkan, karakteristik sebuah organisasi terus berubah-ubah
sehingga posisinya dalam kontinuum publik-privat juga dinamis tergantung
magnitude ke-publik-an dan ke-privat-annya.
Menurut Deddi Noordiawan, organisasi sektor publik
tidak hanya memiliki satu karakteristik, melainkan empat, yaitu:
- Dijalankan tidak untuk mencari keuntungan
finansial.
- Dimiliki secara kolektif oleh publik.
- Kepemilikan atas sumber daya tidak digambarkan
dalam bentuk saham yang dapat diperjualbelikan.
- Keputusan-keputusan yang terkait kebijakan maupun
operasi didasarkan pada konsensus.
Pada sebuah organisasi, keempat karakteristik tersebut
dapat memiliki magnitude (kekuatan) yang berbeda-beda sebagaimana yang telah
dipaparkan di atas.
Urgensi Akuntansi Sektor
Publik
Setiap hari, kita selalu bersentuhan dengan organisasi
publik. Jalan raya yang kita lalui tiap hari adalah salah satu produk dari
organisasi publik, yaitu pemerintah. Ketika kita membayar pajak, retribusi,
cukai, bea dan iuran kepemerintahan lainnya, maka kita sedang mendanai
organisasi sektor publik.
Sejak lahir hingga wafat, seseorang yang hidup dalam
suatu negara, selalu berinteraksi dengan sektor publik. Ketika kita lahir, kita
akan dicatat dalam suatu sistem data kependudukan oleh Dinas Kependudukan pemerintah
setempat. Ketika wafat, Dinas Pemakaman yang akan meregulasi pemakaman.
Bagi pihak internal organisasi, ASP berperan sebagai
dasar pengambilan keputusan. Kualitas keputusan yang diambil sangat
tergantung pada analisis atas data. ASP dapat menyediakan data sebagai bahan
analisis tersebut,
Sementara bagi pihak eksternal, ASP menyediakan
informasi ekonomi melalui media Laporan Keuangan. Kualitas laporan keuangan
sangat bergantung pada sistem dan prosedur akuntansi yang diterapkan pada
organisasi tersebut.
Dalam sebuah negara yang terdesentralisasi, peran ASP
menjadi makin penting karena entitas pelaporan yang semakin banyak. Pemda
adalah penyelenggara pemerintahan terendah. Pemda menjalankan delegasi
kewenangan dari pusat agar lebih responsif dalam mengatasi permasalahan
khususnya yang terlokalisir. Pemda mengendalikan sumber daya publik. Untuk itu,
pemda harus menjalankan prinsip akuntabilitas. ASP-lah yang menyediakan sarana
akuntabilitas untuk kepentingan orang banyak (baca: publik), baik di tahap perencanaan,
pelaksanaan maupun evaluasi (Plan-Do-Check).
Penutup
Demikian sedikit
pengenalan tentang Akuntansi Sektor Publik, mudah-mudahan bermanfaat bagi Anda.
Jika masih belum puas dengan tulisan ini, silahkan gunakan kotak komentar untuk
berinteraksi dengan saya. Jangan lupa, kunjungi kembali blog
uliansyah.or.id untuk mendapatkan informasi bermanfaat lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar